Modul IPA kelas XII (TKJ 6)
Posted by Setia_hanazawa^^ | Posted in | Posted on 09.34
0
Untuk kelas XII TKJ 6, berikut modul 1 untuk SK 1 dan KD 1. Semoga bermanfaat.. :)
MODUL
1
MATA PELAJARAN : IPA
KODE KOMPETENSI : IPA/03/01/00
STANDAR
KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem dan peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan AMDAL
KOMPETENSI
DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem
JUMLAH JAM STR : 20 JAM
PERTEMUAN : 10
TUJUAN PEMBELAJARAN:
1.
Siswa dapat memahami dan menjelaskan
komponen yang menyusun ekosistem
2.
Siswa dapat mengetahui dan
menyebutkan komponen biotik dan abiotik ekosistem
3.
Siswa dapat memhami interaksi antar
komponen biotik antara kopmponen biotik dengan komponen abiotik
DASAR TEORI
A. EKOLOGI
DAN RUANG LINGKUPNYA
Ekologi
disebut juga ilmu lingkungan adalah merupakan integrasi dari berbagai disiplin
ilmu pengetahuan yang mempelajari jasad hidup maupun jasad yang tak hidup. Ilmu
ini merupakan perpaduan antara berbagai cabang ilmu di antaranya adalah
sosiologi, ilmu kesehatan, geografi, fisika, kimia, biologi dan sebagainya.
Tekanan pembahasan ilmu lingkungan antara lain pada masalah energi, materi,
ruang, waktu dan keanekaragaman. Pembahasan ilmu lingkungan melibatkan
integrasi semua ilmu, yang pada dasarnya ditujukan pada upaya untuk mengkaji
tentang jasad hidup dengan lingkungannya. Fokus kajiannya membahas kecermatan
pemindahan energi dalam berbagai sistem dan dampaknya. Semua yang ada di muka
bumi ini tidak peduli apakah makhluk hidup maupun tak hidup yang selalu berinteraksi.
Interaksi tersebut akan berimplikasi pada proses yang melibatkan pemindahan
energi.
Istilah ekologi
pada mulanya dicetuskan oleh pakar biologi jerman,yaitu Ernst Haeckel pada
tahun 1866. Ekologi berasal berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos yang
berarti rumah dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah, ekologi bisa
diartikan sebagai ilmu rumah tanggaan. Pengertian ekologi kemudian berkembang
menjadi ilmu yang mempelajari interaksi antarmakhluk hidup dan antara makhluk
hidup dengan lingkunganya
B. MENGIDENTIFIKASI
KOMPONEN EKOSISTEM
Organisme hidup dan tak hidup sulit dipisahkan satu sama
lain; saling berinteraksi untuk mencapai keseimbangan hidup. Proses interaksi
ini akan menghasilkan aliran energi dan makanan. Aliran energi dan makanan ini
memungkinkan terjadinya siklus mineral yang terjalin dalam satu sistem yang
dinamakan ekosistem yang juga
lazim disebut tata lingkungan.
Ekosistem disebut juga tata lingkungan. Ekosistem terdiri
dari berbagai unsur yang membentuk tata lingkungan. Komponen ekosistem yang
dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan komponen abiotik.
1.
Komponen
biotik adalah ekosistem yang tergolong mahluk hidup.
Komponen
biotik pada ekosistem sawah misalnya, bisa mencankup mikroorganisme, padi,
belalang, manusia, jamur, ganggang, lumut, dan tumbuhan paku. Komponen biotik
dalam ekosistem tidak dipelajari secara individu, tetapi dalam satuan populasi
dan komunitas.
a.
Populasi
Populasi
tidak terdiri dari satu makhluk hidup atau individu, tetapi atas sekumpulan
makhluk hidup yang menempati suatu kawasan tertentu. Namun, sekumpulan makhluk
hidup ini hanya disebut populasi jika memiliki jenis yang sama atau satu
spesies jika mampu untuk berkembang biak silang dan menurunkan anakan yang fertil.
Sebagai contoh populasi, perhatikanlah sebuah kolam ikan yang dihuni oleh
berbagai jenis makhluk hidup, seperti ganggang, lumut, serangga air, lele, ikan
mas, dan lainnya. Jika setiap jenis makhluk hidup ini jumlahnya lebih dari
satu, maka pada kolam ikan akan terbentuk populasi ganggang, populasi lumut,
populasi serangga air, dan seterusnya.
b.
Komunitas
Populasi-populasi
makhluk hidup yang ada pada suatu tempat tidak berdiri sendiri begitu saja,
tetapi saling berinteraksi. Pada sebuah kolam ikan misalnya, populasi ganggang
akan berinteraksi dengan populasi ikan berukuran kecil. Interaksi antara
ganggang dengan ikan kecil berlangsung melalui proses makan. Interaksi
antarapopulasi pada suatu area ini membentuk Komunitas. Komunitas
tidak harus meliputi kawasan yang luas dengan tumbuhan dan hewan yang beragam.
Tempurung kelapa yang sudah berisi air hujan lebih dari seminggu dapat menjadi
suatu komunitas yang tersusun atas bakteri, jamur, dan protozoa.
Berdasarkan
caranya memperoleh makanan di dalam ekosistem, organisme anggota komponen biotik
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
Produsen, yang berarti penghasil.
Produsen merupakan organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri
(autotrof) melalui fotosintesis. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
tumbuhan hijau dan tumbuhan yang mempunyai krolofil. Produsen ini kemudian
dimanfaatkan organisme-organisme yang tidak bias menghasilkan makanan
(heterotrof) yang berperan sebagai konsumen.
b.
Konsumen, yang berarti pemakai,
yaitu organism yang tidak dapat menghasilkan zat makanan sendiri tetapi
menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain. Organism yang secara
langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh
karena itu herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang
mendapatkan makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua,
konsumen tingkat ketiga dan seterusnya. Proses makan dan dimakan didalam
ekosistem akan membentuk rantai makanan.
c. Dekomposer atau pengurai. Decomposer
adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan organic yang berasal dari
organism yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan
adanya organism pengurai, organism akan terurai dan meresap ke dalam tanah
menjadi unsure hara yang kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain itu
aktivitas pengurai juga akan menghasilkan gas karbondioksida yang akan dipakai
dalam proses fotosintesis.
2. Komponen abiotik
adalah komponen materi yang tergolong tak hidup.
Termasuk
komponen abiotik ini antara lain iklim, senyawa anorganik dan senyawa organik.
Iklim dalam hal ini melibatkan suhu, kelembaban, cuaca, arah angin dan
sebagainya. Komponen senyawa anorganik antara lain karbon (C), nitrogen (N),
karbondioksida (CO2), air ( H2O) dan sebagainya, termasuk
pula di sini daur/siklus mineralnya. Senyawa organik yang meliputi protein,
lemak, hidrat carbon dan sebagainya yang dapat mengikat antara mata rantai
komponen biotik dan abiotik.
C. INTERAKSI
ANTARKOMPONEN BIOTIK
Interaksi
antarkomponen biotik merupakan interaksi yang terjadi antarpopulasi organism
yang menyusun ekosistem. Beberapa tipe interaksi antarkomponen biotik, yaitu mutualisme, komensalisme, alelopati, predasi, kompetisi, dan parasitisme.
1.
Mutualisme
Mutualisme merupakan bentuk hubungan atau
interaksi antarorganisme dari dua spesies yang berbeda yang saling
menguntungkan. Contoh hubungan mutualisme adalah semut dengan aphid.
Semut melindungi aphid dari pemangsanya, sedangkan aphid
memberikan cairan sejenis madu kepada semut. Contoh lainn bunga dengan lebah.
2. Komensalisme
Komensalisme merupakan bentuk hubungan atau
interaksi antarorganisme dari dua spesies yang bebeda, yang mana hanya satu
organism saja yang memperoleh keuntungan sedangkan yang lainnya tidak
terpengaruh. Contoh hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu; contoh lain
tanaman anggrek yang tumbuh secara epifit pada batang pohon.
3.
Alelopati
Alelopati adalah hubungan atau
interaksi antaraorganisme, yang mana keberadaan
satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan organisme
lainnya melalui pelapisan toksin atau racun. Tanaman pinus misalnya, menyekresikan
zat yang menyebabkan tanah disekitarnya menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan
tanaman jenis lainya.
satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan organisme
lainnya melalui pelapisan toksin atau racun. Tanaman pinus misalnya, menyekresikan
zat yang menyebabkan tanah disekitarnya menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan
tanaman jenis lainya.
4. Predasi
Predasi adalah hubungan atau interaksi
antarorganisme yang mana satu organism
memakan organisme lainya. Organism yang memakan disebut Predator sedangkan
yang dimakan disebut Mangsa.
memakan organisme lainya. Organism yang memakan disebut Predator sedangkan
yang dimakan disebut Mangsa.
5. Kompetisi
Adanya
persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas terjadinya hubungan
atau interaksi dalam bentuk Kompetisi.
atau interaksi dalam bentuk Kompetisi.
6. Parasitisme
Paratisme adalah hubungan antarorganisme
berbeda spesies, yang mana satu jenis organism (parasit) hidup bersama atau menumpang dengan organisme lainya (inang) dan menimbulkan kerugian bagi
organism yang ditumpanginya. Contoh cacing pita hidup dengan cara mnempel pada
alat pencernaan inangnya, kemudian menyerap makanan yang dicerna oleh inangnya.
D. RANTAI
MAKANAN
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan
abiotik mulai dari tingkat individu sampai lingkup biosfer. Interaksi ini
ditampilkan dalam pemanfaatan oksigen untuk bernafas, pemanfaatan cahaya
matahari pada tumbuhan. Interaksi terjadi antara individu dengan lingkungan
bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam hal interaksi,
semua organisme memerlukan energi dalam bentuk energi kimia. Perpindahan energi
yang berbentuk makanan diubah strukturnya ke dalam energi kimia melewati urutan
makan dan dimakan yang disebut sebagai rantai makanan.
Seperti telah diungkapkan di bagian depan komponen biotik
meliputi kelompok autotrofik dan heterotrofik. Telah dijelaskan
pula bahwa kelompok autotrofik adalah kelompok yang tidak menggantungkan
diri pada kehadiran makhluk lain dalam sintesa makanannya. Sebaliknya komponen heterotrofik,adalah
kelompok makluk hidup yang menggantungkan diri pada makhluk hidup yang lain
dalam sintesa makanannya.
Komponen heterotrofik ini dibedakan menjadi dua yakni
kelompok makrokonsumen dan mikrokonsumen. Kelompok makrokonsumen
merupakan kelompok yang menggantungkan diri pada kehadiran makhluk lain dalam
sintesa makanannya. Kelompok makrokonsumen dibedakan lagi menjadi tiga
tingkatan, yakni konsumen tingkat I, tingkat II dan tingkat III. Wiegert dan
Owens (1970) membagi komponen hetrerotrofik ke dalam komponen biofagus
dan saprofagus. Biofagus adalah mahkluk yang mengkonsumsi makhluk
hidup lain dan saprofagus makhluk hidup yang memanfaatkan jasad mati
atau zat organik mati.
Gambar rantai
makanan
Rantai makanan dimulai dari produsen, yang pada umumnya
berupa tumbuhan hijau, misalnya tanaman jagung. Batang dan daun tanaman jagung
akan dimakan oleh konsumen I yakni kelompok herbivora yang juga disebut sebagai
konsumen primer. Konsumen kedua disebut juga konsumen sekunder akan memakan
konsumen primer. Konsumen sekunder ini dikelompokkan ke dalam karnivora, yakni
pemakan hewan. Konsumen tersier atau konsumen tingkat tiga pemakan konsumen
primer dan sekunder serta produsen. Konsumen tersier ini disebut kelompok
omnivora ataupemakan segala.
Lewat jalur yang lain rantai makanan juga dapat dimulai dari
produsen, misalnya tanaman jagung tersebut. Kemudian tahap berikutnya tanaman
jagung dan buahnya dimakan ulat, dan ulat ini dimakan burung seterusnya burung
dimakan oleh ular dan seterusnya. Dalam hal demikian ini tanaman jagung sebagai
produsen dan ulat, burung dan ular sebagai konsumen. Ulat sebagai konsumen
tingkat I atau konsumen primer, burung sebagai konsumen tingkat II atau
konsumen sekunder dan ular sebagai konsumen tingkat III atau konsumen tersier.
Dalam
ekosistem rantai makanan tidaklah tunggal, tetapi dapat berupa banyak rantai
makanan yang seringkali disebut jaring-jaringmakanan.
Pada setiap transfer sebagian besar energi yakni hampir 80%
dari energy potensial dibebaskan dalam bentuk energi panas. Energi panas
tersebut akan hilang ke lingkungan sekitar. Oleh karena itu mata rantai
transfer tersebut menjadi sangat terbatas. Semakin pendek rantai makanan, atau
semakin dekat dengan produsen tentu akan semakin banyak pula energi yang
tersedia. Secara fisis terdapat dua rantai makanan yang dapat dibedakan dalam
kehidupan ini yakni rantai yang langsung dan rantai tidak langsung. Rantai
makanan yang langsung Misalnya dapat dimulai dari tanaman hijau (rumput)
sebagai produsen ke herbivora diteruskan ke karnivora, omnivora. Rantai makanan
yang tak langsung adalah rantai pengurai yakni dari zat organik mati menuju ke
mikroorganisme dan selanjutnya mikro organisme inilah sebagai predatornya. Ke
dua rantai makanan tersebut, yakni rantai makanan langsung dan rantai makanan
tak langsung tidaklah berdiri sendiri melainkan selalu berkaitan dengan rantai
makanan yang lain. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa lewat rantai
makanan akan membentuk pola saling ketergantungan satu sama lain. Jaringan
rantai makanan tersebut pada umumnya bersifat kompleks yang disebut sebagai
jaringan makanan.
Salah satu perwujudan dari hukum termodinamika I dan upaya
untuk melawan hukum termodinamika II yakni terjadinya rantai makanan. Dalam
rantai makanan ini terjadi transfer energi. Transfer dari sumber daya yang
berupa makanan dari tanaman seterusnya menuju suatu seri organisme yang memakan
hijauan daun yang berasal dari tanaman. Seterusnya dari binatang pemakan
tanaman tersebut akan dijadikan makanan bagi binatang yang memakan daging,
termasuk pula dinikmati oleh manusia. Sisa-sisa makanan akan diproses dalam
bumi kita oleh organisme pengurai (pembusuk) sehingga terjadilah siklus
kehidupan yang langgeng. Gambar berikut ini memperlihatkan peredaran makanan.
E. ALIRAN
ENERGI
Dalam
rantai makanan, di sisnilah terdapat aliran energi dalam suatu ekosistem.
Seperti telah diketahui bersama, bahwa sumber energi utama adalah cahaya
matahari. Cahaya matahari masuk ke dalam ekosistem melalui produsen, dalam hal
ini tumbuhan, di mana tumbuhan membutuhkan cahaya matahari dalam proses
fotosintesa. Dari proses fotosintesa, dihasilkan energi kimia sebagai bentuk
perubahan dari energi cahaya matahari. Selanjutnya energi kimia tersebut
mengalir di dalam ekosistem melalui berbagai tingkatan konsumen dalam rantai
makanan, yakni konsumen primer, sekunder dan tersier. Energi kimia dalam
masing-masing tingkatan konsumen digunakan untuk berbagai kegiatan makhluk
hidup seperti bergerak, tumbuh, berkembangbiak dan sebagainya. Jadi di dalam
ekosistem, selain terjadi saling memakan, terjadi pula aliran energi seperti
telah dijelaskan di atas.
Aliran energi |
Demikianlah
komponen-komponen ekosistem terikat satu sama lain yakni kehidupan yang satu
membutuhkan kehidupan lain. Harmonisasi kehidupan semacam ini apabila salah
satu komponen terganggu maka komponen lain juga akan mengalami kerusakan.
Apabila ekosistem dapat lestari, penghuninya pun juga akan lestari kehidupan
menjadi harmonis.
Tambahan: berikut video tentang ekosistem perairan. Sebagai referensi pembelajaran.
TUGAS
Tambahan: berikut video tentang ekosistem perairan. Sebagai referensi pembelajaran.
TUGAS
1.
Jelaskan
pengertian ekosistem?
2.
Jelaskan
perbedaan antara populasi dan komunitas.
3.
Sebutkan
komponen-komponen ekosistem. Jelaskan!
4.
Jelaskan
perbedaan komponen biotik yang dapat melakukan fotosintesis dengan komponen
biotik yang tidak dapat melakukan fotosintesis.
5.
Mengapa
semua tumbuhan hijau disebut produsen?
6.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan rantai makanan dan jaring-jaring makanan!
7.
Berikanlah
contoh peristiwa rantai makanan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
8.
Mengapa
komponen-komponen dalam ekosistem terikat satu sama lain?
Comments Posted (0)
Posting Komentar